Get me outta here!

Jumat, 07 Oktober 2011

^^ if i let you go



Rabu, 05 Oktober 2011

AM : PM

           Tentu anda sudah hafal dong apa yang dimaksud pada judul diatas..? Betul..., istilah tersebut biasa terdapat pada jam. AM PM merupakan format waktu yang biasa digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk membedakan antara siang dan malam.

           AM PM sendiri adalah format waktu yang digunakan untuk membedakan siang dan malam dalam satu hari. Sebagaimana diketahui bahwa hitungan jam konvensional adalah hanya sampai angka 12, sedangkan dalam satu hari terdapat 24 jam. Nah untuk membedakannya dibagi menjadi dua periode yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. AM PM sendiri diambil dari istilah latin yaitu Ante Meridiem untuk AM yang artinya sebelum tengah hari dan Post Meridiem untuk PM yang artinya setelah tengah hari (Wikipedia). Patokan waktu penamaan AM PM adalah jam 12 siang atau " Tengah Hari ". Periode AM adalah dari jam 12.00 malam s/d 11.59 Siang atau sebelum tengah hari, sedangkan periode PM adalah dari jam 12.00 siang s/d 11.59 malam atau setelah tengah hari. Tapi, bagi orang Indonesia format waktu ini jarang digunakan karena sedikit membingungkan, Orang Indonesia lebih mudah menggunakan format waktu 24 jam untuk membedakan waktu siang dan malam.
#DASAR BEGO! hehe

Selasa, 04 Oktober 2011

ini berita tugasku, indonesia bahasaku, bu dar guruku, XI IPS 1 kelasku, smanda sekolahku :D


Anak Krakatau terus menebar ancaman. Volume gempa kian meningkat. Sepanjang Hari Minggu, 2 Oktober 2011, sekurangnya 2.745 gempa menguncang gunung itu dan wilayah sekitar. Dan itu catatan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).  Padahal sehari sebelumnya, status gunung ini sudah naik ke level III. Level Siaga.
Semua perkembangan itu sudah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Staf Khusus Presiden dan sejumlah lembaga terkait terus berkordinasi mengawasi aktivitas gunung ini. "Baru saja kami melakukan evaluasi dan Koordinasi dengan Kepala PVMBG  atas perkembangan naiknya aktivitas gunung Anak Krakatau, yang lonjakan kegempaannya lebih dari 1000 persen dalam tiga hari ini," kata Andi Arief dalam keterangan persnya yang diterima VIVAnews, Senin 3 Oktober 2011.
Perkembangan mencemaskan ini sudah terjadi semenjak empat hari belakangan. Jumlah gempa melonjak drastis. Sekitar 1000 kali lipat. Padahal lazimnya cuma 300 kali sehari. Peringatan bahaya itu juga terlihat dari pantauan visual. Asal kelabu bergulung-gulung hingga ketinggian 25-30 meter. Asap itu berarak menuju Selatan. Namun Anak Gunung Krakatau tidak dikurung kabut.
Kepala PVMBG, Surono, menegaskan bahwa gempa Anak Krakatau terasa di hampir seluruh Pulau Anak Krakatau. Gempa itu, lanjutnya, datang beruntun namun skala kecil. Sekitar 2 Skala Ritcher.  “Bahkan ada yang di bawah 1 SR,” kata Surono kepada VIVAnews.
Aktivitas yang tinggi itu harus diwaspadai. Sebab berpotensi menyebabkan erupsi. Meski, lanjut Surono, letusan itu timbul tenggelam. Sebentar berhenti, lalu meletus lagi. Begitu seterusnya. "Ini adalah gunung api yang paling sering meletus,” ujar Surono.

Mengapa sering meletus?
Anak Krakatau adalah anak dari Gunung Krakatau. Sang induk meledak dasyat beratus tahun lampau. Dari seluruh gunung api di Indonesia Anak Gunung Krakatau itu yang paling belia. “Gunung api muda harus sering meletus untuk tumbuh besar dan tinggi. Gunung menjadi besar dan tinggi karena hasil letusannya,” terang Surono.

November 2010, sejumlah gunung bahkan meletus secara bersamaan. Bahkan Gunung Sinabung yang beratus tahun sudah terlelap, mengamuk dengan asap mengawang. Mengapa negeri gemah ripah loh jinawi ini hidup di atas daerah bencana. Pemerintah sudah tegas memberi peringatan agar warga di sekitar gunung berapi menjauh dan waspada.
Begitu juga dengan Anak Gunung Krakatau itu. Plt Direktur Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo, menegaskan bahwa  zona bahaya Anak Krakatau saat ini ditetapkan sejauh dua kilometer. “Dalam radius 2 km tidak diperkenankan adanya aktivitas dan tidak boleh ada pemukiman,” lanjutnya.

Para pelancong, penduduk dan siapa saja, sama sekali tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau, dan diimbau untuk tidak berada di Pulau Anak Krakatau. Meski diperintahkan menjauh, ia meminta kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau untuk tetap tenang dan tidak panik.

“Kami minta masyarakat pantai di Banten dan Lampung untuk terus beraktivitas seperti biasa. Tak usah panik, jangan terpancing isu tsunami. Ini Anak Krakatau yang meletus, bukan ibunya, Krakatau,” kata dia. Pemerintah juga sudah siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Didengar Seperdelapan Warga Dunia.
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau ini mengingatkan kita pada tragedi masa silam. Tercatat dalam sejarah, Senin 27 Agustus 1883 sekitar pukul 10.20 WIB, Gunung Krakatau meletus. Kekuatannya 13.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki.

Suara Krakatau yang menggelegar didengar seperdelapan penduduk Bumi, sampai ke pulau-pulau kecil di Laut Afrika Timur. Guncangannya memicu tsunami di wilayah perairan Selat Sunda. Lebih dari 36.000 jiwa tewas, sedangkan yang tewas seketika akibat awan panas tercatat ratusan orang.

Getaran Krakatau juga merusak sebagian Batavia, cikal bakal Jakarta. Petaka belum usai. Abu Krakatau membuat dunia gelap selama dua setengah hari. Setelah puas mengamuk, Krakatau lalu terbenam di dasar lautan. Tahun 1947, 44 tahun setelah amuk Krakatau, muncul gunung api baru. Ia tumbuh makin besar dan tinggi. Itulah Gunung Anak Krakatau.

Sepuluh tahun setelah kelahirannya, Anak Krakatau menyemburkan material vulkanik dalam jumlah besar setiap tahunnya. Anak Krakatau pun bertambah tinggi 15 meter. Sejak tahun 1953 sampai saat ini, jeda letusannya bervariasi antara 1-2 tahun atau lebih, dengan rata-rata jeda letusan setiap 5 tahun sekali. Setiap tahun, ketinggian Anak Krakatau bertambah sekitar 1 meter.

kerajaan majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan suatu kerajaan besar yang disegani oleh banyak negara asing dan membawa keharuman nama Indonesia sampai jauh ke luar wilayah Indonesia.
1. Sumber Sejarah
Sumber informasi mengenai berdiri dan berkembangnya Kerajaan Majapahit berasal dari berbagai sumber yakni:
  • Prasasti Butak (1294 M). Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia berhasil naik tahta kerajaan. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan.
  • Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama. Kedua kidung ini menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit.
  • Kitab Pararaton, menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit.
  • Kitab Negarakertagama, menceritakan tentang perjalanan Raja Hayam Wuruk ke Jawa Timur.
2. Aspek Kehidupan Politik
Raja Kertarajasa Jayawardhana
Raja Kertanegara wafat pada tahun 1291 M, ketika Keraton Singasari saat itu diserbu secara mendadak oleh Jayakatwang (keturunan Raja Kediri). Dalam serangan itu Raden Wijaya, menantu Kertanegara, berhasil meloloskan diri dan lari ke Madura untuk meminta perlindungan dari Bupati Arya Wiraraja. Atas bantuan dari Arya Wiraraja ini, Raden Wijaya diterima dan diampuni oleh Jayakatwang dan diberikan sebidang tanah di Tarik. Daerah itu kemudian dibangun kembali menjadi sebuah perkampungan dan digunakan oleh Raden Wijaya untuk mempersiapkan diri dan menyusun kekuatan untuk sewaktu-waktu mengadakan serangan balasan terhadap Kediri.

Kedatangan serangan Cina-Mongol yang ingin menaklukan Kertanegara, tidak disia-siakan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Raja Jayakatwang (Raja Kediri).
Raden Wijaya berhasil menipu pasukan-pasukan Cina, sehingga tentara Cina rela bergabung dengan pasukan Raden Wijaya dan menyerang Raja Jayakatwang. Raja Jayakatwang dapat dikalahkan dan Kerajaan Kediri dapat dihancurkan.

Kemenangan dari serangan ini membuat tentara Cina-Mongol bergembira dan merayakan pesta kemenangannya. Namun, bagi Raden Wijaya kemenangan ini harus berada di pihaknya. Raden Wijaya kemudian memutuskan untuk menyerang balik tentara-tentara Cina-Mongol yang sedang pesta pora. Serangan yang tiba-tiba dan tak diduga yang dilakukan oleh pasukan Raden Wijaya ini membuat tentara Cina-Mongol menjadi kalang kabut. Banyak yang terbunuh. Yang selamat melarikan diri dan kembali ke daratan Cina. Akhirnya, di Jawa hanya tinggal satu kekuatan, yaitu kekuatan dari pasukan Raden Wijaya.

Dengan lenyapnya pasukan Cina-Mongol, pada tahun 1292 M Kerajaan Majapahit sudah dapat dianggap berdiri, walaupun secara resmi sistem pemerintahan Kerajaan majapahit baru berjalan setahun kemudian, yaitu ketika Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit yang pertama dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardhana.

Raden Wijaya memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1293-1309 M. raden Wijaya sempat memperistri keempat putri Kertanegara, yaitu Tribhuwana, Narendraduhita, Prajnaparamita, dan Gayatri. Pada awal pemerintahannya pernah terjadi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh teman-teman seperjuangan Raden Wijaya seperti Sora, Ranggalawe, dan Nambi. Pemberontakan-pemberontakan itu diakibatkan karena rasa tidak puas atas jabatan-jabatan yang diberikan oleh raja. Akan tetapi, pemberontakan-pemberontakan itu akhirnya dapat dipadamkan.

Raden Wijaya wafat tahun 1309 M dan dimakamkan dalam dua tempat, yaitu dalam bentuk Jina (Budha) di Antapura dan dalam bentuk Wisnu dan Siwa di Candi Simping (dekat Blitar).

Raja Jayanegara
Raja Raden Wijaya wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Kala Gemet. Putra ini diangkat menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Jayanegara pada tahun 1309 M.
Jayanegara memerintah Majapahit dari tahun 1309-1328 M. Masa pemerintahan Jayanegara penuh dengan pemberontakan dan juga dikenal sebagai suatumasa yang suram di dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Pemberontakan-pemberontakan itu datang dari Juru Demung (1313 M), Gajah Biru (1314 M), Nambi (1316 M), dan Kuti (1319 M).

Pemberontakan Kuti merupakan pemberontakan yang paling berbahaya dan hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Raja Jayanegara terpaksa mengungsi ke desa Bedander yang diikuti oleh sejumlah pasukan bayangkara (pengawal pribadi raja) di bawah pimpinan Gajah Mada. Setelah beberapa hari menetap di desa Bedander maka Gajah Mada kembali ke Majapahit untuk meninjau suasana.
Setelah diketahui keadaan rakyat dan para bangsawan istana tidak setuju dan bahkan sangat benci kepada Kuti, Gajah Mada akhirnya merencanakan suatu siasat untuk melakukan serangan terhadap Kuti. Berkat ketangkasan dan siasat yang jitu dari Gajah Mada, Kuti dan kawan-kawannya dapat dilenyapkan.

Raja Jayanegara dapat kembali lagi ke Istana dan menduduki tahta Kerajaan Majapahit. Sebagai penghargaan atas jasa Gajah Mada, maka ia langsung diangkat menjadi patih di kahuripan (1319-1321), tidak lama kemudian diangkat menjadi patih di Kediri (1322-1330).

Ratu Tribhuwanatunggadewi
Raja Jayanegara meninggal dengan tidak meninggalkan seorang putra mahkota. Tahta Kerajaan Majapahit jatuh ke tangan Gayatri, putri Raja Kertanegara yang masih hidup. Namun, karena ia sudah menjadi seorang pertapa, tahta kerajaan diserahkan kepada putrinya yang bernama Tribhuwanatunggadewi. ia menjadi ratu atas nama atau mewakili ibunya, Gayatri.

Tribhuwanatunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1328-1350 M. pada masa pemerintahannya, meletus pemberontakan Sadeng (1331 M). pimpinan pemberontak tidak diketahui. Nama Sadeng sendiri adalah nama sebuah daerah yang terletak di Jawa Timur. Pemberontakan Sadeng dapat dipadamkan oleh Gajah Mada dan Adityawarman.
Karena jasa dan kecakapannya, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Mangkubhumi Majapahit menggantikan Arya Tadah. Sejak saat itu, Gajah Mada menjadi pejabat pemerintahan tertinggi sesudah raja. Ia mempunyai wewenang untuk menetapkan politik pemerintahan Majapahit.

Raja Hayam Wuruk
Raja Hayam Wuruk yang terlahir dari perkawinan Tribhuwanatunggadewi dengan Cakradara (Kertawardhana) adalah seorang raja yang mempunyai pandangan luas. Kebijakan politik Hayam Wuruk banyak mengalami kesamaan dengan politik Gajah Mada, yaitu mencita-citakan persatuan Nusantara berada di bawah panji Kerajaan Majapahit.
Hayam Wuruk memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1350-1389 M. Pada masa pemerintahannya, Gajah Mada tetap merupakan salah satu tiang utama Kerajaan majapahit dalam mencapai kejayaannya. Bahkan Kerajaan Majapahit dapat disebut sebagai kerajaan nasional setelah Kerajaan Sriwijaya.

Selama hidupnya, patih Gajah Mada menjalankan Politik Persatuan Nusantara. Cita-citanya dijalankan dengan begitu tegas, sehingga menimbulkan peristiwa pahit yang dikenal dengan Peristiwa Sunda (Peristiwa Bubat). Peristiwa Sunda terjadi tahun 1351 M, berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putri dari Pajajaran, Dyah Pitaloka. Lamaran itu diterima oleh Sri Baduga. Raja Sri Baduga beserta putri dan pengikutnya pergi ke Majapahit, dan beristirahat di lapangan Bubat dekat pintu gerbang Majapahit.

Selanjutnya timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan Laskar Pajajaran, karena Gajah Mada ingin menggunakan kesempatan ini agar Pajajaran mau mengakui kedaulatan Majapahit, yakni dengan menjadikan putri Dyah Pitaloka sebagai selir Raja Hayam Wuruk dan bukan sebagai permaisuri. Hal ini tidak dapat diterima oleh Pajajaran karena dianggap merendahkan derajat. Akhirnya pecah pertempuran yang mengakibatkan terbunuhnya Sri baduga dengan putrinya dan seluruh pengikutnya di Lapangan Bubat.

Akibat peristiwa itu, politik Gajah Mada mengalami kegagalan, karena dengan adanya peristiwa Bubat belum berarti Pajajaran sudah menjadi wilayah Kerajaan Majapahit. Bahkan Kerajaan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Kerajaan Majapahit.
Ketika Gajah Mada wafat tahun 1364 M, Raja Hayam Wuruk kehilangan pegangan dan orang yang sangat diandalkan di dalam memerintah kerajaan. Wafatnya Gajah Mada dapat dikatakan sebagai detik-detik awal dari keruntuhan Kerajaan Majapahit. Setelah Gajah Mada wafat, Raja Hayam Wuruk mengadakan sidang Dewan Sapta Prabu untuk memutuskan pengganti Patih Gajah Mada. Namun, tidak satu orang pun yang sanggup menggantikan Patih Gajah Mada. Kemudian diangkatlah empat orang menteri di bawah pimpinan Punala Tanding. Hal itu tidak berlangsung lama. Keempat orang menteri tersebut digantikan oleh dua orang menteri, yaitu Gajah Enggon dan Gajah Manguri. Akhirnya Hayam Wuruk memutuskan untuk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih mangkubumi menggantikan posisi Gajah Mada.

Keadaan Kerajaan Majapahit seakan-akan semakin bertambah suram, sehubungan dengan wafatnya Tribhuwanatunggadewi (ibunda Raja Hayam Wuruk) tahun 1379 M. Kerajaan Majapahit semakin kehilangan pembantu-pembantu yang cakap. Kemunduran Kerajaan Majapahit semakin jelas setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk tahun 1389 M. Berakhirlah masa kejayaan Majapahit.

Sumpah Palapa
Pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi terjadi pemberontakan yang dikenal dengan nama pemberontakan Sadeng. Pada waktu itu yang menjadi perdana menteri adalah Arya Tadah. Karena terganggu kesehatannya, Arya Tadah mengusulkan agar Gajah Mada diangkat menjadi Panglima Majapahit.

Usul Arya Tadah itu diterima oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi dan selanjutnya Gajah Mada diangkat menjadi pemimpin pasukan Kerajaan Majapahit untuk memadamkan pemberontakan Sadeng. Namun ketika Gajah Mada sedang membicarakan siasat perang ia mendapat rintangan dari seorang menteri kerajaan yang bernama Ra Kembar (pihak golongan Dharmaputra). Gajah Mada tidak menghiraukan rintangan itu dan atas bantuan dari pasukan Melayu yang dipimpin oleh Adityawarman, pemberontakan sadeng dapat dipadamkan.

Sebagai penghargaan atas jasanya itu, pada tahun 1331 M Gajah Mada diangkat menjadi Mangkubumi Majapahit. Ia menggantikan kedudukan Arya Tadah.
Saat upacara pelantikan, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya dengan nama Sumpah Palapa (lengkapnya Tan Amukti Palapa) yang menyatakan Gajah Mada tidak akan hidup mewah sebelum Nusantara berhasil dipersatukan di bawah panji Kerajaan Majapahit.

Untuk mencapai Persatuan Nusantara, berbagai macam cara dilakukan Gajah Mada. Bahkan selama hidupnya, Gajah Mada selalu mencurahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuannya itu. Cita-cita yang dijalankannya begitu tegas itu menimbulkan peristiwa yang sangat pahit, yaitu Peristiwa Bubat atau Peristiwa Sunda.
Gajah Mada wafat tahun 1364 M. Dengan wafatnya Gajah Mada, Kerajaan Majapahit kehilangan seorang yang sangat diandalkan dan sulit dicarikan gantinya.

3. Kemunduran Kerajaan Majapahit
Setelah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, keadaan Kerajaan Majapahit mengalami masa kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk adalah menantunya yang bernama Wikrama Wardhana (1389-1429 M) suami dari Kusumawardhani (putri yang terlahir dari permaisuri). Namun, Hayam Wuruk juga mempunyai seorang anak laki-laki yang dilahirkan dari selir, bernama Wirabhumi. Ia diberi daerah kekuasaan di ujung timur Pulau Jawa yang bernama daerah Blambangan. Pada mulanya hubungan antara Wikrama Wardhana dan Wirabhumi berjalan dengan baik. Wirabhumi tetap mengakui kekuasaan pemerintahan pusat. Sekitar tahun 1400 M hubungan itu mulai retak sehingga mengakibatkan Perang Paregreg (1401-1406 M).

Meletusnya Perang Paregreg disebabkan Wirabhumi tidak puas dengan pengangkatan Suhita menjadi raja menggantikan Wikrama Wardhana. Dalam perang Paregreg itu, Wirabhumi berhasil dikalahkan (peristiwa ini menjadi dasar cerita Damarwulan-Minakjinggo).

4. Kehidupan Ekonomi
Majapahit selalu menjalankan politik bertetangga yang baik dengan kerajaan asing, seperti Kerajaan Cina, Ayodya (Siam), Champa, dan Kamboja. Hal itu terbukti sekitar tahun 1370-1381 Majapahit telah beberapa kali mengirim utusan persahabatan ke Cina. Hal itu diketahui dari berita kronik Cina dari Dinasti Ming.

Hubungan persahabatan yang dijalin dengan negara tetangga itu sangat penting artinya bagi Kerajaan Majapahit. Khususnya dalam bidang perekonomian (pelayaran dan perdagangan) karena wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan serta sebagai sumber barang dagangan yang sangat laku di pasaran pada saat itu. Barang dagangan yang dipasarkan antara lain beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkeh, pala, kapas dan kayu cendana.

Dalam dunia perdagangan Kerajaan Majapahit memegang dua peranan yang sangat penting, yaitu sebagai kerajaan produsen dan sebagai kerajaan perantara.

5. Kehidupan Budaya
Bukti-bukti perkembangan kebudayaan di Kerajaan Majapahit dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berikut.
Candi
Antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Tegalwangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Sawentar (Blitar), Candi Sumberjati (blitar), Candi Tikus (Trowulan), dan bangunan-bangunan purba lainnya yang terdapat di daerah Trowulan.
Sastra
Hasil sastra zaman Majapahit awal di antaranya:
  • Kitab Negarakertagama, karangan Mpu Prapanca (tahun 1365).
  • Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular.
  • Kitab Arjunawiwaha, karangan Mpu Tantular.
  • Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.
  • Kitab Parthayajna, tidak diketahui pengarangnya.

Senin, 03 Oktober 2011

Most Funny Billboard Advertisements

           There are so many billboard ads and in this post I`d like to bring up billboard ads that are extremely creative and attention-grabbing. Enjoy them all!

funny advertisement
funny advertisement

creative advertisement
creative advertisement

attention-grabbing advertisement
attention-grabbing advertisement

big ads
big ads

billboard ads

billboard ads

humor picture
humor picture

amazing ads
amazing ads

unusual ads
unusual ads

interesting ads
interesting ads

funny staff
funny staff

Minggu, 02 Oktober 2011

my is ADAM YOUNG

hello, my name is Adam.
  iprefer daydreams over reality.
music is my muse.
  i write and record in my basement.
  i have trouble sleeping.
these songs are all I have to show for my sleepless nights.
  i hope you enjoy them as much as i enjoyed creating them.
it means the world to know someone is out there listening.
you have no idea how much i appreciate you.
thank you.


love

your life and my life flow into each other as wave flows into wave, and unless there is peace and joy and freedom for you, there can be no real peace or joy or freedom for me.
to see reality -- not as we expect it to be but as it is -- is to see that unless we live for each other and in and through each other, we do not really live very satisfactorily; that there can really be life only where there really is, in just this sense, LOVE.

evolusi manusia

Daniel Lee bukan seorang peneliti atau Pakar Evolusi, tapi dia punya ide tentang dari mana manusia berasal. Dia tidak berminat untuk menyerahkan hasil karyanya agar diteliti secara ilmiah.

Karya fotografi berjudul "Origin" menampilkan asal muasal manusia dari seekor ikan Coelacanth yang berevolusi menjadi reptil, kera lalu manusia.


Ilustrasi Teori Evolusi Manusia


Gambar gabungan hasil tiga jepretan dari tiga kamera yang berbeda lalu diedit menggunakan Photoshop. Dimulai dari foto seekor ikan Bluefish di pasar ikan Italian, New York dan selesai dengan model seorang laki laki dalam posisi jongkok.